
DETIKNET.id – Diduga seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erzha Walewangko melakukan minum-minuman keras sebelum tewas di area kampus.
Sementara itu Rektor UKI, Dhaniswara K. Harjono menyebutkan, kegiatan tersebut diduga dilakukan oleh korban dan rekan-rekannya sehingga tidak terpantau oleh pihak kampus.
Ia juga menyebut, jika terpantau, kegiatan itu akan dihentikan dan mahasiswa akan disuruh keluar.
“Terbukti memang pak Kapolres tadi bilang ada botol (miras) ya, tapi pada saat itu memang tidak terpantau sebelumnya. Kalau terpantau pasti disuruh keluar, disuruh pulang dan karna itu memang areal yang bebas daripada (miras) tidak diperbolehkan,” kata Dhanis saat konferensi pers di Kampus UKI, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2025).
Dhaniswara menjelaskan, kegiatan jam malam di kampus UKI baru diberlakukan sekitar pukul 21.00 WIB.
Lalu sementara kejadian itu terjadi pada sekitar pukul 20.00 WIB.
Maka dari itu, mahasiswa masih berada di kampus untuk melakukan aktivitasnya masing-masing, termasuk Kenzha dan kawan-kawannya.
“Di kami UKI itu dinyatakan tertutup, mahasiswa harus keluar semua termasuk dosen juga pada pukul 21.00 dan pada waktu itu sekitar baru jam 20.00,” ungakpnya.
Pesta Miras Sebelum Tewas
Sebelumnya, polisi menyebut, ada pesta minuman keras (miras) sebelum peristiwa itu terjadi.
“Menurut keterangan Saksi 4 EFW bahwa pada hari Selasa 4 Maret 2025, awalnya sekitar pukul 16.30 WIB meminum minuman berakohol jenis arak bali bersama dengan ketiga teman nya yaitu A dan H,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).
Ade Ary menerangkan, sekitar pukul 17.00 WIB saksi EFW hendak membeli miras. Di jalan menuju keluar kampus, EFW bertemu dengan korban.
“Kemudian (saksi) bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI dan korban bertanya kepada saksi E “mau kemana?” kemudian saksi menjawab “mau beli arak bali”,” ujar dia.
Saat itu, korban bersama EFW kemudian pergi membeli minuman di sebuah toko yang berada di Jalan Sutoyo, Cawang.
“Setelah membeli minuman tersebut antara saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI,” ucapnya.
Pada selanjutnya pada pukul 18.00 WIB, adanya cekcok mulut yang terjadi oleh korban. Namun, tidak diketahui penyebab dari percekcokan itu.
“Setelah itu suasana kembali mereda saksi, korban beserta teman nya kembali minum bersama,” ungkapnya.
Lalu selang waktu pukul 19.30 WIB, korban kembali terlibat cekcok mulut, saat itu, pihak keamanan kampus turut melerai.
“Kemudian saksi 4 mepapah korban ke arah pintu keluar dan pada saat di pintu keluar saksi 4 (EFW) tinggal karena mengira korban akan mengambil sepeda motor nya untuk pulang,” imbuhnya.
Saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motor miliknya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber
Melainkan mengarah ke pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan.
“Kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak saksi EFW kenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah,” jelasnya. (Firman Jaya)