DETIKNET.id – Menjelang peringati hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota Malang masih memiliki sejumlah PR besar, salah satunya penanganan anak tidak sekolah.
Dalam upaya menekan angka anak tidak sekolah hingga kini masih dilakukan.
Tercatat ada se jumlah anak tidak sekolah di Kota Malang mencapai 5.655 kasu, pada oktober 2024 lalu.
Jumlah tersebut terus mengalami penurunan hingga 3.406 kasus per Januari 2025.
Suwarjana selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, menjelaskan saat ini kasus tersebut berkurang menjadi sekitar 1900 jiwa.
“Sekarang tinggal sekitar 1900an, penanganan kami terus berlanjut dan akan berkurang terus,” ujar Suwarjana, Jumat 2 Mei 2025.
Proses mengatasi masalah tersebut, Pemkot Malang telah membentuk Satgas Anak Tidak Sekolah.
Setelah ditelusuri, beberapa orang memutuskan untuk tidak lanjut sekolah karena sudah bekerja dan berkeluarga.
“Tetap kami paksa di PKBM tapi sudah enjoy, sudah bisa bekerja. Data di kami, usianya beragam, yang belum ketemu sampai detik ini adalah usianya sudah di atas seusia perguruan tinggi,” katanya.
Namun, sementara itu Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan untuk menekan angka anak putus sekolah, salah satu intervensinya ialah Sekolah Rakyat.
Menurutnya, anak-anak putus sekolah dapat ditampung untuk bersekolah di sana.
“Saya harapkan anak putus sekolah bisa ditampung oleh sekolah rakyat jadi penurunan angka putus sekolah bisa kita minimalisir,” ujar Wahyu.
Dalam dunia pendidikan, Wahyu memiliki dua prioritas di bidang pendidikan yakni seragam gratis dan beasiswa.
Ia mengatakan program tersebut menjadi upaya peningkatan kualitas pendidikan, seperti yang dilansir dari berbagai sumber
Wahyu juga memastikan bahwa kualitas pendidikan di Kota Malang akan terus ditingkatkan. Hal ini selaras dengan dasa bhakti unggulannya yakni Ngalam Pinter.
“Kita mempunyai tanggung jawab untuk 5 tahun ke depan dan berharap ada peningkatan derajat dari kualitas pendidikan. Kita harus naik kelas supaya bisa menjadikan Kota Malang menjadi Kota Pendidikan dengan kualitas yang baik,” ujarnya.
“Dari program prioritas saya dua terkait pendidikan. Pertama kami memberikan seragam gratis yang kedua ada beasiswa. Itu juga salah satu untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kota Malang,” tandasnya.