Scroll untuk baca artikel
DAERAH

Viral Kasus Pungli di Padang Mausui, Kapolres Manggarai Timur: Pelaku Akan Dipanggil, Satreskrim Turun Tangan

×

Viral Kasus Pungli di Padang Mausui, Kapolres Manggarai Timur: Pelaku Akan Dipanggil, Satreskrim Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Kapolres Manggarai Timur
Kasus Pungli di Padang Mausui, Destinasi Wisata di Kota Komba Manggarai Timur (Foto Kapolres Manggarai Timur)

Manggarai Timur, NTT – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) di objek wisata Padang Mausui, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, viral di media sosial. Menyikapi hal tersebut, Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, langsung mengambil langkah tegas.

“Saya sudah perintahkan Kapolsek untuk memanggil pelaku, dan Satreskrim Polres juga sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan backup,” tegas AKBP Suryanto, Kamis (13/6).

Langkah cepat kepolisian ini diambil setelah unggahan video oleh akun TikTok Vesmet Journey memicu perhatian publik. Dalam video tersebut, pemilik akun mengaku menjadi korban pungli saat berkunjung ke Padang Mausui. Ia mengklaim diminta membayar Rp25.000 oleh seseorang yang mengaku sebagai pemuda lokal, serta tambahan Rp300.000 untuk izin menerbangkan drone dengan dalih mengganggu satwa liar di kawasan savana.

“Motoran dari Jakarta sampai ke Savana Mausui. Banyak yang bilang ke sini gratis. Tapi kami didatangi oknum yang mengaku pemuda lokal dan diminta bayar Rp25 ribu. Saat hendak menerbangkan drone, diminta tambahan Rp300 ribu karena alasan mengganggu satwa,” tulis akun tersebut dalam narasi videonya.

Unggahan tersebut menuai ribuan respons dari warganet, termasuk komentar dari pengguna lain yang mengaku mengalami hal serupa.

Warga Desak Pemerintah Ambil Alih Pengelolaan

Menanggapi kejadian ini, sejumlah warga mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk segera mengambil alih dan mengelola Padang Mausui secara resmi. Mereka menilai pengelolaan profesional dapat mencegah praktik pungli serta meningkatkan kenyamanan wisatawan.

“Kalau memang Padang Mausui milik Pemda, harus segera dibangun fasilitas dasar seperti MCK, air bersih, pos jaga, dan loket masuk. Wisatawan akan merasa lebih aman dan nyaman,” ujar Andri, warga Kecamatan Kota Komba.

Andri, yang merupakan alumnus Universitas Nusa Cendana Kupang, menambahkan bahwa pengelolaan yang baik juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Tempatkan petugas resmi dari Dinas Pariwisata. Harus ada yang bertanggung jawab agar tidak terjadi kekacauan seperti ini lagi,” katanya.

Dorongan Patroli Rutin dan Edukasi ke Warga

Warga lainnya, Hendrik, juga meminta agar pihak kepolisian, khususnya Polsek Waelengga, melakukan patroli rutin di lokasi wisata tersebut, terutama saat akhir pekan.

“Polisi perlu hadir setiap Sabtu dan Minggu. Apalagi tempat ini sedang ramai. Kehadiran aparat akan membuat pengunjung merasa aman dan mencegah pungli,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan dari pemerintah kepada masyarakat lokal terkait pengelolaan wisata.

“Kalau dikelola dengan benar dan dilengkapi fasilitas, tempat ini bisa menjadi kebanggaan Manggarai Timur. Jangan sampai citra kabupaten rusak karena pengelolaan yang tidak tertata,” tutupnya.

Penulis: Firman Jaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *