DETIKNET.id – Kabar terbaru dari Pihak Kepolisian Resor Nagekeo saat ini masih menyelidiki penyebab kematian aktivis lingkungan penolak geotermal di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rudolfus Oktavianus Ruma alias Vian Ruma (30).
Terdapat sejumlah saksi sudah dipanggil dan beberapa barang bukti sedang dikumpulkan.
Kapolres Nagekeo Ajun Komisaris Besar Rachmat Muchamad Salihi mengatakan Satuan Reserse Kriminal berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Umum Polda NTT masih bekerja untuk membuat terang kasus ini.
“Lagi pendalaman keterangan saksi-saksi, barang bukti motor, handphone dan helm juga sudah disita untuk barang bukti,” kata Rachmat, Jumat, 12 September 2025.
Rachmat mengatakan, saksi yang sudah diperiksa dalam kasus ini di antaranya kepala desa, ketua RT, pihak keluarga, rekan-rekan Vian Ruma, dan orang yang pertama kali menemukan jasad aktivis lingkungan itu di sebuah gubuk.
Vian Ruma ditemukan pada Jumat, 5 September 2025. Aktivis muda penolak Geotermal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu ditemukan dalam komdisi mengenaskan.
Tubuhnya juga terikat dalam sebuah gubuk dekat pantai di Sikusama, Desa Tonggo, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Berdasar foto-foto yang beredar di media sosial baik grup Facebook maupun WhatsApp, korban tewasdengan tubuh terlihat sudah membengkak.
Sebuah tas berwarna hitam berada tepat di bawah kaki korban, juga ada sebuah handphone yang berada tak jauh dari posisi korban.
Selain barang-barang tersebut, dalam foto yang beredar di media sosial juga ditemukan sebuah helm berwarna hitam dan sebuah motor jenis Honda CRF yang berada di luar gubuk.
Perwakilan Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI), Magdalena Eda Tukan, menaruh curiga terhadap kondisi Vian saat ditemukan tak bernyawa di sebuah gubuk.
“Dari foto yang beredar, kami tentu saja curiga, kondisi terlilit tali, kami baru akan membahas ini secara organisasi,” kata Eda dikonfirmasi, Sabtu, 6 September 2025.
