DAERAH

Proyek Panggung Kreasi Manggarai Timur Terbengkalai, Menelan Anggaran Miliaran Rupiah

×

Proyek Panggung Kreasi Manggarai Timur Terbengkalai, Menelan Anggaran Miliaran Rupiah

Sebarkan artikel ini
Fasilitas

DETIKNET.id – Pembangunan Panggung Kreasi di Pantai Cepiwatu, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, yang awalnya diharapkan menjadi ikon pariwisata dan pusat kreativitas masyarakat, kini terbengkalai.

Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp1.144.893.000 tersebut kini dalam kondisi rusak parah.

Proyek ini dimulai pada tahun 2021 dan terbagi dalam beberapa paket pekerjaan. Di antaranya adalah pembangunan Tourism Information Center (TIC) senilai Rp388.811.000, kios cenderamata Rp288.941.000, gazebo Rp324.767.000, serta pembangunan toilet beserta jaringan air bersih, sumur pompa, dan listrik senilai Rp560.877.000.

Paket terbesar dalam proyek ini adalah pembangunan panggung kesenian dan amphitheater yang menghabiskan anggaran Rp1.144.893.000.

Namun, fasilitas yang seharusnya menjadi kebanggaan daerah tersebut kini terbengkalai. Pantauan media di lokasi menunjukkan kerusakan yang semakin parah, dengan tembok yang retak, pagar yang patah dan berkarat, serta rerumputan liar yang tumbuh tinggi di sekitar area.

Fasilitas yang seharusnya menjadi pusat kegiatan seni dan hiburan kini justru menjadi pemandangan yang memprihatinkan.

Kondisi ini memicu sorotan dari sejumlah pengunjung Pantai Cepiwatu, salah satunya Hendrik Sata, yang ditemui pada Rabu, 12 Maret 2025.

Hendrik mempertanyakan komitmen Pemerintah Daerah Manggarai Timur dalam merawat dan mengelola aset daerah yang telah menghabiskan anggaran besar tersebut.

Kondisi Tembok dinding yang suda retak parah

Ia khawatir jika dibiarkan, fasilitas yang dibangun dengan biaya tinggi ini akan semakin rusak dan tidak dapat dimanfaatkan.

“Ini sangat disayangkan. Proyek ini seharusnya menjadi kebanggaan, tapi sekarang malah menjadi bukti pemborosan anggaran. Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki keadaan ini,” ujar Hendrik, salah seorang pengunjung.

Selain itu, Hendrik juga meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki lebih lanjut proyek ini.

Ia menuntut agar kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek ini dimintai pertanggungjawaban atas kelalaian dalam pengelolaan proyek yang menguras uang negara.

“Saya meminta aparat penegak hukum segera melakukan pemeriksaan terhadap PPK, konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana proyek ini. Mereka yang bertanggung jawab. Pihak dinas teknis yang menangani proyek ini juga harus diminta keterangannya,” ujar Hendrik.

Hingga berita ini diterbitkan, PPK terkait proyek ini belum berhasil dihubungi.

Respon (1)

  1. Mesti lihat dulu permasalahannya, apakah persoalan pekerjaan atau pemanfaatan pembangunan tersebut. Jika pembangunan telah memenuhi standar hingga tuntas maka kita tentu saja tidak menyalahkan ppk dan kontraktor. Sedangkan jika pemanfaatannya tidak berjalan maka yang perlu disoroti adalah dinas pariwisata kabupaten Manggarai Timur. Saya berharap bangunan itu bisa dikelola dengan baik agar uang negara tidak dibuang untuk proyek yang tidak bermanfaat. Membangun proyek sebesar itu tentu dikaji lebih matang soal dampak dan pemanfaatan agar tidak mubazir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *