Scroll untuk baca artikel
HUKRIM

Ironi Proyek Air Bersih di Desa Rana Masak, Manggarai Timur: Habiskan Anggaran Miliaran Rupiah, Warga Belum Menikmati Manfaatnya

×

Ironi Proyek Air Bersih di Desa Rana Masak, Manggarai Timur: Habiskan Anggaran Miliaran Rupiah, Warga Belum Menikmati Manfaatnya

Sebarkan artikel ini
Ironi Proyek Air Bersih
Proyek penyediaan air bersih di Desa Rana Masak, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur yang menelan anggaran lebih dari lima miliar rupiah, hingga kini manfaatnya belum dinikmati oleh masyarakat setempat (Foto Air Minum)

DETIKNET.id – Proyek penyediaan air bersih di Desa Rana Masak, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur yang menelan anggaran lebih dari lima miliar rupiah, hingga kini manfaatnya belum dinikmati oleh masyarakat setempat.

Pantauan Detiknet.id, pipa-pipa berwarna hitam terlihat di sisi jalan di wilayah Desa Rana Masak. Di rumah-rumah warga tampak meteran air sudah terpasang.

“Airnya sudah lama tidak keluar,” kata Yandri Andung, salah satu warga Rana Masak pada Minggu, 25 Mei 2025.

Ia mengatakan, air dari pipa proyek itu mengalir hanya sekitar selama satu minggu usai diresmikan pada 2021.

“Sampai saat ini, airnya sudah tidak keluar lagi,” katanya.

Proyek air minum bersih di Desa Rana Masak dianggarkan melalui APBD Manggarai Timur. Proyek tersebut dikerjakan bertahap sejak 2018 hingga 2020.

Menyitir LPSE Manggarai Timur, pada 2018, pemerintah daerah itu menganggarkan dana Rp905.819.607 untuk proyek air bersih tersebut dan dikerjakan oleh CV Dian Jaya

Kemudian, pada 2019 l, Pemda Manggarai Timur kembali mengalokasikan dana sebesar Rp1.186.008.500 untuk proyek yang sama, dikerjakan oleh CV Bakti Putra Persada.

Lalu, pada 2020, anggarannya bertambah menjadi Rp2.705.550.000 dan dikerjakan oleh PT Arison Karya Sejahtera.

Selanjutnya pada 2021, sebanyak Rp204 juta dana kembali digelontorkan untuk pemeliharaan, dikerjakan secara swakelola oleh Dinas PUPR.

Yandri mengatakan “sangat kecewa” dengan program Pemerintah Daerah Manggarai Timur yang terkesan “menghambur-hamburkan uang negara” tersebut.

Ia meminta Dinas PUPR Manggarai Timur bertanggung jawab dan segera mengambil langkah konkrit agar air bisa mengalir di pipa-pipa yang kini terbengkalai di pinggir jalan tersebut.

“Ini proyek hanya memberi harapan palsu. Kami butuh air bersih, bukan hanya pipa,” katanya.

Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk memeriksa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

“Periksa semua kontraktor dan pihak dinas yang bertanggung jawab dalam proyek ini sejak tahun 2018,” katanya.

Detiknet.id menyaksikan banyak warga Rana Masak terpaksa menggunakan air dari kolam yang mereka gali di pinggir kali mati yang berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman. Mereka harus antre hingga malam hari demi mendapatkan air.

“Kalau musim kemarau, kami beli air tangki,” kata Gedi, warga Rana Masak lainnya.

Ia berharap pemerintah Manggarai Timur melihat “kesulitan kami masyarakat di Rana Masak.”

Penulis : Firman Jaya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *