Scroll untuk baca artikel
HUKRIM

Pamflet Tuduhan Pemerasan terhadap Bupati Manggarai Beredar di Media Sosial, Warganet Ramai Berkomentar

×

Pamflet Tuduhan Pemerasan terhadap Bupati Manggarai Beredar di Media Sosial, Warganet Ramai Berkomentar

Sebarkan artikel ini
Pamflet Tuduhan Pemerasan terhadap Bupati Manggarai

Manggarai — Sebuah pamflet digital bertuliskan “Oknum Jurnalis Upaya Untuk Memeras Bupati Manggarai, Heribertus Nabit Lewat Tudingan Suap Jaksa Dalam Kasus Bawang Merah” beredar luas di berbagai grup WhatsApp, seperti Grup Jurnalis Manggarai Raya, Peduli Manggarai Timur, Info Manggarai Timur, serta sejumlah grup percakapan lainnya.

Dalam hitungan menit sejak disebarkan, pamflet tersebut langsung mendapat banyak tanggapan. Sejumlah anggota grup WhatsApp turut mengunggah ulang pamflet itu di status pribadi, sehingga penyebarannya semakin meluas.

Beragam komentar bermunculan. Ada yang menilai informasi dalam pamflet tersebut dapat menjadi bentuk pengalihan isu, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa jika isi pamflet itu benar, maka hal tersebut dikhawatirkan merusak citra profesi jurnalis karena menggiring opini publik demi kepentingan tertentu.

“Belum selesai jurnalis kena hantam, sekarang muncul lagi isu jurnalis memeras,” tulis VN, salah satu anggota grup Jurnalis Manggarai Raya.

Komentar serupa muncul dari anggota grup Peduli Manggarai Timur. “Jangan sampai itu hanya pengalihan isu,” tulis salah satu anggota.

Viral Saat Bupati Hery Dimintai Klarifikasi oleh Kejati NTT

Munculnya pamflet tersebut berbarengan dengan proses klarifikasi terhadap Bupati Manggarai, Heribertus G. Nabit, oleh Asisten Pengawasan (Aswas) Kejati NTT terkait dugaan pemberian suap kepada seorang jaksa dalam perkara bawang merah.

Usai dimintai klarifikasi, Bupati Hery menjelaskan beberapa materi pertanyaan yang diajukan. Ia menyebut, dirinya hanya diminta menjelaskan isi rekaman percakapan yang diduga melibatkan Herman Ngana dan Gregorius Abdimun.

Saat ditanya soal dugaan pemberian uang kepada jaksa, Bupati Hery menegaskan bahwa ia tidak mengetahui isi rekaman tersebut dan tidak memiliki kepentingan untuk memberikan uang kepada siapapun.

“Saya jawab tadi, saya punya kepentingan apa serahkan uang ke jaksa. Sekali lagi, tidak ada kepentingan,” tegasnya.

Menurutnya, pemeriksaan berlangsung singkat, sekitar 30 menit saja, dengan fokus utama pada klarifikasi rekaman percakapan kedua orang tersebut.

Menanggapi polemik yang berkembang di masyarakat, Bupati Hery mengimbau warga Manggarai agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan berpotensi menjadi fitnah.

Kejari Manggarai: Proses Klarifikasi Berjalan Tertib

Sebelumnya, Kepala Seksi Intelijen Kejari Manggarai, Putu Cakra Ari Perwira, S.H., M.H., dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa seluruh proses klarifikasi berjalan aman, tertib, dan kondusif. Ia menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari komitmen Kejati NTT untuk menjaga integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas jajaran kejaksaan.

“Hasil pemeriksaan dan klarifikasi akan dianalisis serta disimpulkan lebih lanjut oleh Asisten Pengawasan Kejati NTT. Kami mengimbau seluruh pihak untuk menghormati proses yang sedang berjalan dan tidak berspekulasi mengenai substansi perkara sebelum adanya hasil resmi,” ujarnya dalam siaran pers tanggal 12 November 2025.

Penulis: Firman Jaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *